Sivitas Antropologi FIB Unud mengadakan PPPM di Desa Bali Aga Pedawa

Sambutan di Kantor Desa Pedawa

 

Pada hari Rabu, tanggal 16 Februari 2022 salah satu desa Bali Aga di Kabupaten Buleleng kedatangan rombongan mahasiswa dan dosen Program Studi Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (FIB Unud). Kehadiran sivitas antropologi yang telah mengantongi surat negatif Swab Antigen, disambut secara kekeluargaan oleh perangkat desa beserta tokoh adat dalam rangka melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Pedawa.

 

 

Pelatihan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPPM) merupakan agenda tahunan Program Studi Antropologi dan Kerabat Mahasiswa Antropologi FIB Unud. Kegiatan secara khusus bertujuan untuk mengaplikasikan metode penelitian etnografi, dan mengamalkan ilmu antropologi dalam bentuk pengabdian. Sedangkan secara umum, bertujuan untuk memperkenalkan objek studi antropologi kepada para mahasiswa dan mempererat komunikasi mahasiswa lintas angkatan, serta mempersiapkan sumber daya masyarakat Pedawa dalam menyambut pariwisata.

 

 

PPPM tahun ini mengambil tema "Desa Wisata Pedawa dalam Bingkai Pemajuan Kebudayaan dan Warisan Budaya Takbenda" sebagai bentuk realisasi UU No. 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan, Program Kemendikbud Ristek Tentang Warisan Budaya Takbenda, dan penetapan status Pedawa sebagai desa wisata Bali Aga. Kegiatan lapangan di Desa Pedawa dilaksanakan selama 5 hari 4 malam, dimana mahasiswa dan dosen menyebar ke 14 rumah penduduk di 6 banjar dinas. Adapun penelitian kali ini dibagi menjadi 7 kelompok yang fokus terhadap topik: (1) Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial; (2) Sistem Pengetahuan; (3) Sistem Religi dan Kepercayaan; (4) Sistem Teknologi; (5) Sistem Kesenian; (6) Sistem Mata Pencaharian; dan (7) Pariwisata.

 


Kelompok Mahasiswa Mewawancarai Informan

 

Selama berada di lokasi penelitian, sivitas antropologi banyak mendapat dukungan dan memperoleh data lapangan dari seluruh unsur masyarakat baik itu perangkat desa, tokoh adat, penggiat UMKM gula aren, dan berbagai komunitas diantaranya: Pokdarwis, Kayoman, Getah Uyung, Remaja Pedawa Solidaritas, dan Balawa. Di sela-sela waktu penelitian, Prodi Antropologi bersama komunitas yang dimiliki desa Pedawa melaksanakan pengabdian berupa aksi bersih-bersih sekitar lingkungan desa, serta penanaman bibit pohon aren yang selama ini menjadi ikon Pedawa dimana eksistensinya kini mulai tergerus oleh beberapa tanaman produktif lainnnya seperti durian, salak, dan terutama pohon cengkeh.

 




Penanaman Bibit Pohon Aren

 

Di tengah kesibukannya mendampingi mahasiswa, Aliffiati, S.S., M.Si. selaku Koordinator Program Studi Antropologi FIB Unud berharap agar relasi kerja sama dengan pihak Pedawa dapat berjalan secara berkelanjutan dan desa tersebut bisa menjadi salah satu laboratorium antropologi FIB Unud. Dalam keterangannya beliau yang akrab disapa Bu Fifi menyampaikan: "Pertama kami ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur yang ada di Desa Pedawa karena telah menerima kehadiran kita. Tentunya kami berharap kerja sama ini tidak berhenti sampai kegiatan ini saja, kita sudah mempunyai beberapa skripsi mahasiswa antropologi Unud tentang desa Pedawa. Namun kajian yang lebih mendalam perlu kita lakukan terhadap objek-objek studi yang belum tersentuh, sehingga desa Pedawa ini bisa menjadi laboratorium kita".

 

Ucapan terima kasih juga datang dari Putu Mardika, S.H selaku Perbekel Pedawa ketika melepas kepulangan rombongan di Kantor Desa Pedawa. Sebagai satu diantara 5 desa (SCTPB: Sidetapa, Cempaga, Tigawasa, Pedawa, dan Banyusri) yang ditetapkan sebagai desa wisata Bali Aga, Perbekel Pedawa berterima kasih atas kegiatan 5 hari yang telah berjalan dengan baik. Beliau yakin kehadiran sivitas antropologi FIB Unud di tengah-tengah masyarakat bisa menjadi pengalaman berharga bagi mereka dalam menyambut pariwisata dan mempublikasikan Pedawa sebagai desa wisata, sekaligus menyangkal stereotip yang selama ini simpang siur.

 


Penutupan di Kantor Desa

 

Acara ditutup dengan penampilan pentas seni yang dipersembahkan oleh setiap kelompok penelitian kepada masyarakat Pedawa. Kedua belah pihak terlihat antusias dalam nuansa haru ketika mengenang kebersamaan mereka yang telah berlalu. Mereka pun saling mendoakan agar diberi kesehatan agar bisa berjumpa kembali. (antro)