Tim Lontar FIB Sosialisasi dan Identifikasi Naskah Lontar di Cakranegara, Lombok

• Posted by: Admin
• Rabu, 10 Agustus 2016
• Has been read 443 time(s)

Berita dan Foto oleh Widhi Kurniawan [caption id="attachment_1070" align="aligncenter" width="1139"] Pengantar awal yang disampaikan oleh ketua UPT Lontar terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan serta pengenalan staf ahli dan staf UPT Lontar.[/caption]

Tim UPT Lontar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unud melaksanakan kegiatan sosialisasi dan identifikasi naskah lontar selama dua hari, 2 – 4 Agustus 2016, di Kelurahan Cilinaya, Kecamatan Cakranegara Mataram.

Tim UPT Lontar berangkat menuju Mataram Lombok dipimpin langsung oleh Dr. Drs. Ida Bagus Rai Putra, M.Hum selaku Ketua UPT, beserta Wakil Dekan II Drs. I Gde Nala Antara, M.Hum sebagai tim ahli UPT Lontar, tiga orang dosen dan tiga orang staff UPT Lontar.

Pada tahun 2016 ini, kegiatan terfokus pada satu tempat yakni di Gria Arong-Arong, Kelurahan Cilinaya, Kecamatan Cakranegara Mataram.

Tim UPT Lontar Universitas Udayana disambut dengan sangat baik oleh Bapak Ida Wayan Sogatha selaku salah satu penglingsir di Gria Arong-Arong. Ida Wayan Sogatha memfasilitasi untuk mengundang beberapa rekan-rekan pemilik lontar disekitar Gria. Beberapa di antaranya adalah Ida Pedanda, Pemangku, serta beberapa tokoh adat yang memiliki koleksi lontar.

Selain itu kami juga mendapatkan kunjungan langsung dari Bapak Lurah Cilinaya yang memantau kegiatan kami. Lontar yang kami jumpai pada saat itu keadaanya cukup baik dari segi bentuk dan tulisan, hanya saja perlu dilakukan tindakan konservasi terhadap lontar tersebut. Berikut beberapa foto-foto dan uraian singkat terkait dengan kegiatannya.

[caption id="attachment_1071" align="aligncenter" width="1224"] Suasana penerimaan Tim UPT Lontar berbaur dengan beberapa pemilik lontar yang terpusat di Gria Arong-Arong.[/caption] [caption id="attachment_1078" align="aligncenter" width="1245"] Peninjauan awal terhadap keberadaan kondisi naskah lontar. Naskah lontar yang kami jumpai tersimpan di dalam keropak kayu.[/caption] [caption id="attachment_1072" align="aligncenter" width="1254"] Pembersihan debu-debu yang melekat pada naskah lontar, serta memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait urutan tata cara pembersihan lontar[/caption] [caption id="attachment_1073" align="aligncenter" width="960"] Sedang berlangsung diskusi tentang isi lontar, judul lontar, dan angka tahun lontar, Proses ini memerlukan ketelitian untuk mendapatkan data yang valid.[/caption] [caption id="attachment_1074" align="aligncenter" width="1255"] Proses konservasi dengan menggunakan campuran bahan-bahan alami yang terdiri dari minyak sereh, alkohol 95%, serta ekstrak kemiri[/caption] [caption id="attachment_1075" align="aligncenter" width="1274"] Pembersihan lontar dilakukan dengan sangat hati-hati, mengingat lontar sudah berumur puluhan tahun.[/caption] [caption id="attachment_1076" align="aligncenter" width="1273"] Keadaan lontar yang telah dikonservasi harus diangin-anginkan terlebih dahulu.[/caption] [caption id="attachment_1077" align="aligncenter" width="960"] Kondisi lontar yang telah termakan rayap/serangga yang harus segera dilakukan penyelamatan penyalinan ulang[/caption] [caption id="attachment_1081" align="aligncenter" width="960"] Kondisi lontar yang telah selesai di konservasi, aksaranya kembali terlihat dengan jelas.[/caption]

Dalam kegiatan ini kami dapat mengidentifikasi beberapa lontar di antaranya:

1. Judul :Canda Pingala, Tantri Carita

Panjang/Lebar : 60cm x 3.5cm

Halaman : 68 Halaman

Tahun : 1829 Saka (1907 Masehi)

2. Judul : Psawara Ida Anak Agung Anglurah Karangasem

Panjang/Lebar : 50cm x 3.5cm

Halaman : 180 Halaman

3. Judul : Putru Saji

Panjang/Lebar : 35cm x 3.5cm

Halaman : 38 Halaman

4. Judul : Arjuna Wiwaha Kekawin

Panjang/Lebar : 45cm x 3.5

Halaman : 48 Halaman

Tahun : 1878 Saka (1956 Masehi)

5. Judul : Welas Asih
6. Judul : Tutur Prasi

Ida Pandita Budha yang hadir pada saat kegiatan dan menbawa sejumlah lontar koleksi beliau menyambut positif keberadaan UPT Lontar sebagai lembaga institusi yang sangat bermanfaat terutama dalam penyelamatan warisan-warisan budaya leluhur.

Beliau menyarankan agar kegiatan ini berkelanjutan dan ditambah waktu pelaksanaanya, sehingga dapat menjangkau lontar-lontar lombok yang tersimpan di gria-gria, maupun di masyarakat setempat.

Selanjutnya Ida Bagus Heri Juniawan yang turut hadir sebagai anggota keluarga dan juga sebagai Staf Dosen di STAH Gde Pudja Mataram menyampaikan rasa terimakasih atas kunjungan tim UPT Lontar yang hadir di masyarakat terkait penyelamatan lontar.

Ida Bagus Heri secara nonformal menggundang pada hari terakhir UPT Lontar di Mataram untuk berkunjung ke STAH Gde Puja Mataram terkait rencana kerja sama penyelamatan, pengkajian, digitalisasi lontar Lombok.

Ketua UPT Lontar menyarankan kepada STAH Gde Pudja Mataram untuk memperbaharui tentang MOU kesepakatan antara UNUD dan STAH terkait dengan kerja sama dibidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga kedepanya akan dapat mudah melakukan kerjasama antara UPT Lontar Unud dan Pusat Kajian Lontar STAH Gde Pudja Mataram, berikut beberapa foto kunjungan singkat UPT Lontar di STAH.

[caption id="attachment_1082" align="aligncenter" width="960"] Pertemuan dibuka oleh wakil pimpinan STAH Gde Pudja Mataram, yang sangat berbahagia tim UPT Lontar Unud dapat berkunjung ke STAH.[/caption] [caption id="attachment_1083" align="aligncenter" width="960"] Ketua Pascasarjana STAH, Dr. I Wayan Ardhi Wirawan, S.Pd.,S.Ag.,M.Si. juga turut hadir dalam kunjungan UPT Lontar[/caption] [caption id="attachment_1084" align="aligncenter" width="960"] Staf UPT Lontar dan beberapa Dosen STAH Gde Pudja Mataram.[/caption]