Udayana Menerima Kunjungan dari Guangxi Normal University Cina untuk Melanjutkan Kerja Sama Pendidikan


Dekan FIB Unud Prof. Dr. Sutjiati Beratha, M.A, (tengah) berfoto bersama delegasi Guangxi Normal University Cina.



Universitas Udayana menerima kunjungan delegasi Guangxi Normal University dari Cina untuk melanjutkan dan mempererat kerja sama akademik, Kamis, 27 Juni 2019, di Gedung Pascasarjana Kampus Unud Denpasar.

 

Dalam kunjungan tersebut, tim Guangxi yang dipimpin oleh Prof. Gui-Fa Su, Vice President Research Information and International Affairs diterima oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unud Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha,M.A.

 

Dekan FIB didampingi oleh wakil dari CIP (Centre for International Program) Unud, Korprodi Sastra Indonesia Dr. I Ketut Sudewa, Ketua BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) Dr. Ni Made Dhanawaty.


Dekan FIB Unud menerima suvenir dari delegasi Guangxi Normal University Cina.

 

Dari Guang Xi Normal University hadir Prof. Gui-Fa Su, Vice President Research Information and International Affairs, Prof. Dongmei Li, Dekan College of International Culture and Education, Prof. Xiaojun Sun College Physic and Technology, dan Rocky Trisnadi Sunjoto, Asisten Kantor Pengurus Pelajar International

 

Pertukaran Pelajar

Dalam pertemuan itu, Dekan FIB Unud Prof. Sutji menyampaikan program kerja sama antar-universitas sesuai MoU yang sudah ada terus dilanjutkan.

 

Intinya program exchange student tetap dilaksanakan sesuai dengan isi MoU, namun Unud mengajukan persyaratan bahwa mahasiswa Guangxi harus  memiliki tingkat kemampuan berbahasa Indonesia setingkat A2/B1.

 

“Persyaratan itu ditetapkan karena mereka akan langsung bergabung kuliah dengan mahasiswa di Prodi Sastra Indonesia di program reguler,” ujar Prof. Sutji.

 

“Bila belum kemampuannya di level itu, mereka akan mengambil course di BIPA dan berbayar,” tambah Dekan FIB itu.

 

Suasana pertemuan.


Kerja sama dengan Unud diperluas karena mereka ingin bekerja sama dengan Fakultas Pariwisata.

 

“Ketertarikan mereka akan karakteristik kota, seni, budaya Bali dan  karena Bali  terkenal dengan pariwisatanya,” ujar Prof Sutji.

 

“Untuk meningkatkan kerja sama mereka sangat berharap pihak kita, baik mahasiswa maupun dosen, ada yang  dikirim ke sana. Kedatangan civitas kita sudah ditunggu,” ujarnya (Dha/dp).