Unit BIPA FIB Unud Laksanakan Lokakarya Sinkronisasi Model Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing


Penyaji dalam lokakarya BIPA, dari kiri ke kanan: Dr. I Made Madia, Dr. IGAA MAs Triadnyani, Dr. I Made Rajeg (moderator), dan Prof. Dr. I Nengah Sudipa.

Unit BIPA Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana melaksanakan Lokakarya Sinkronisasi Model Pembelajaran BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing), Selasa, 1 Agustus 2018, di Ruang Priyono, kampus FIB Sanglah, Denpasar.

Acara yang diikuti 25 dosen pengajar BIPA itu dibuka oleh Dekan FIB Unud yang diwakili Wakil Dekan I Prof. Dr. I Nyoman Suparwa, M.Hum.


Wakil Dekan I Prof. I Nyoman Suparwa (depan kanan) saat membuka lokakarya.

Dalam sambutannya, Prof. Suparwa menyampaikan bahwa lokakarya ini sangat penting dalam kaitannya dengan penyusunan standar Tri Darma Perguruan Tinggi (PT) di FIB yang baru rampung.

"Standar ini merupakan payung dari Tri Darma PT yang merupakan turunan dari standar universitas, fakultas, dan prodi. Pengajaran BIPA wajib ikut standar yang sesuai," ujar Prof. Suparwa.

Payung Regulasi

Dia menambahkan bahwa semua kegiatan ada payung regulasinya. "Civitas akademika tidak bisa melaksanakan aktivitas sesuai kemauan sendiri, namun harus sesuai dengan aturan standar yang sudah ditetapkan dalam standar," ujar Prof. Suparwa.

Lokakarya ini, menurut Prof. Suparwa, mendukung pelaksanaan standar pendidikan bahasa untuk orang asing.

"Penyusunan rencana pembelajaran agar disesuaikan dengan capaian pembelajaran," sarannya.


Peserta lokakarya.

Pengajaran BIPA di FIB memiliki keunggulan karena lokasi BIPA di FIB yang memiliki Prodi Sastra Indonesia, Sastra Inggris, dan Sastra Jepang. Tidak banyak pelaksana BIPA memiliki prodi seperti ini yang memberikan peluang kepada pembelajar BIPA untuk berineraksi dengan mahasiswa dari beberapa jurusan.

"Selain itu, BIPA kita juga berlokasi di Bali, tempat yang diminati banyak warga internasional untuk datang belajar. Bali menjadi daya tarik mahasiswa untuk datang belajar BIPA," katanya.

Ketua BIPA, Drs. I Nengah Sukartha, S.U., menyampaikan lokakarya ini untuk meningkatkan kualitas pengajaran BIPA. Materi yang dibahas selama lokakarya ada dua yaitu yang berkaitan dengan materi pengajaran BIPA dan metode pengajaran berbasis multimedia.

"Hasil lokakarya adalah tersusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP," ujar Nengah Sukartha.

Sosialisasi Materi

Acara Lokakarya diisi dengan sosialisasi materi oleh Dr. I Made Madia berdasarkan materi yang diperoleh dalam lokakarya pembelajaran BIPA untuk darmasiswa yang dilaksanakan secara nasional di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurut Made Madia, semua proses pembelajaran harus ada capaian pembelajaran yang jelas.

Model pembelajaran BIPA di Indonesia, menurut Made Madia, dipilih model pembelajaran berbasis teks. "Hal ini sudah dilaksanakan oleh beberapa di antara kita di BIPA Unud. Kini ditegaskan sebagai pilihan nasional," ujar Made Madia, mantan pengelola BIPA FIB Unud.

Pembelajaran berbasis teks memiliki kelebihan karena akan memberikan konteks dan mengintegrasikan kosa kata dengan tata bahasa.

Lokakarya diisi dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk tiga buku yaitu A, B, C, sesuai level bahasa. Pemaparan materi RPP diberikan oleh Prof. Dr. Nengah Sudipa, M.A., Dr. I Made Madia, dan Dr. IGAA Mas Triadnyani yang dipandu oleh Dr. I Made Rajeg.

Lokakarya berlangsung lancar selama sehari menghasilkan produk RPP sesuai dengan yang diharapkan (dp).