Usung Spirit Air, Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unud Gelar Reinkarnasi Budaya VII

Pentas seni Tari Legong Aksarantara Prasada Tattwa dalam acara Reinkarnasi Budaya.

 

Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana menggelar acara Reinkarnasi Budaya (Revolusi, Inspirasi, Kreativitas Anak Sastra sebagai Insan Budaya), Minggu, 17 November  2019, di Stage Bale Kulkul, Batubulan Sukawati, Gianyar.  Malam Puncak dihadiri oleh Jajaran Dekanat Fakultas Ilmu Budaya.

 

Reinkarnasi Budaya VII tahun 2019 mengusung tema “Tirtha Amerta Kamandhalu” Kreativitas sebagai Gemercik Air Kehidupan dalam Aliran Spirit Modernisasi yang Terbingkai oleh Keindahan Sastra dan Budaya.

 

Tema yang diambil merupakan suatu cetusan ide mahasiswa untuk menyikapi permasalahan sosial budaya di lingkungan sekitar, yang pada kesempatan ini difokuskan kepada air sebagai salah satu komponen kehidupan manusia.

 

Penganugrahan Budaya Nugraha

 

Pada acara Puncak Reinkarnasi Budaya VII dilaksanakan Penganugrahan Prama Budaya Nugraha yang diberikan kepada tokoh-tokoh pengembang Fakultas Ilmu Budaya Unud, penghargaan tersebut kali ini diberikan kepada alm. Prof. Dr. I Gusti Ngurah Bagus melalui pihak keluarga dan kepada ibu Dr. Ni Made Arshiniwati, SST., M.Si.



 Dekan Fakultas Ilmu Budaya Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum.


Dekan Fakultas Ilmu Budaya Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum. berkesempatan memberikan sambutan sekaligus mengapresiasi kegiatan Reinkarnasi Budaya VII ini dan berharap agar Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya dapat terus melaksanakan kegiatan seperti ini sebagai wujud pengembangan softskill mahasiswa.

 

Pada kesempatan tersebut ditampilkan “Fragmentari Tirtha Amerta Kamandhalu” yang dirangkaikan dengan pemanahan secara simbolis tokoh Detya Kala Rahu oleh Dekan FIB dilanjutkan dengan penampilan “Tari Legong Aksarantara Prasada Tattwa” yang mengandung nilai ritus pemuliaan sastra.


Pentas seni kreativitas malam Reinkarnasi Budaya Senat Mahasiswa FIB Unud.


Acara dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat dan penghargaan untuk para pemenang setiap kategori perlombaan yang telah dilaksanakan sebelumnya.

 

Di tahun ini, Reinkarnasi Budaya VII menghadirkan bintang tamu yakni Bayu Cuaca, Bondres Johan, Gek Kiki, dan Kipli serta bintang tamu utama Sound Of A Mirror.

 

Ketua Senat Mahasiswa FIB, Abdi Jaya Prawira, menyampaikan bahwa konsep air sangat terkait dengan berbagai elemen kehidupan, khususnya di Bali dari awal kehidupan hingga akhir hayat manusia selalu diselesaikan dengan setetes air, dalam wujud tirtha.

 

Filosofis air inilah yang kemudian dijadikan spirit untuk terus mengalirkan segala gagasan dan kreatifitas, sehingga diharapkan terjadi pewarisan kepada generasi berikutnya,  sebagai refleksi bersama untuk melestarikan air baik secara nyata maupun secara spirit.

 

Lomba dan Bincang Budaya

 

Reinkarnasi Budaya VII yang diketuai oleh Anak Agung Gde Agung Krisna Putra telah berhasil menyelenggarakan Pembukaan sekaligus Bincang Budaya Nala Cintya Mani #2, tiga jenis perlombaan yaitu “Lomba Monolog “, “Lomba Tari Oleg Tamulilingan”, dan “Lomba Barong Buntut dan Mekendang Tunggal” dan Malam Penganugrahan Prama Budaya Nugraha.

 

Bincang Budaya Nala Cintya Mani #2 dilaksanakan pada tanggal 10 November 2019 mengangkat topik "Subak, Akankah Bertahan di Era Milenial ?" dengan menghadirkan narasumber yakni Bapak Anak Agung Gde Agung, Prof. I Wayan Windia, Dr. Anak Agung Oka Parwata, dan Ida Bagus Purwita Suamem.

 

Diskusi berjalan dengan sangat aktif, dan oleh narasumber nantinya diharapkan dapat menghasilkan sebuah kajian yang komprehensif.

 

Pada tanggal 12 November 2019 diadakan  Lomba Monolog kategori SMA/SMK se-Bali. Dilanjutkan pada tanggal 14 November 2019 dengan Lomba Tari Oleg Tamulilingan. Ketiga kegiatan tersebut dilaksanakan di Auditorium Widya Sabha Mandala Prof. Dr. Ida Bagus Mantra FIB Unud.


Tari Saraswati, tari maskot Fakultas Ilmu Budaya.

 

Tidak berhenti sampai di sana, pada hari berikutnya yaitu tanggal 15 November 2019 kegiatan dilanjutkan dengan Lomba Barong Buntut & Mekendang Tunggal dengan kategori SD/SMP usia 8-15 tahun, dan dilaksanakan di di Stage Bale Kulkul, Batubulan, Gianyar.


Perlombaan ini mendapat antusias yang sangat besar dari anak-anak di seluruh Bali sehingga sukses diadakan dengan peserta sebanyak 29 pasang pemapang barong dan juru kendang.


Dilaksanakannya kegiatan ini mendapat banyak sekali dukungan dari berbagai pihak, baik itu berupa sponsor ataupun dukungan moral.


Dengan berakhirnya Reinkarnasi Budaya VII, Anak Agung Gde Agung Krisna Putra selaku ketua panitia berharap agar kegiatan ini terus dilanjutkan oleh civitas akademika di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya dengan sukses kedepannya (*).